ARTJOG 2023 secara khusus mengundang Mella Jaarsma sebagai Commissioned Artist. Mella dipilih dengan berbagai pertimbangan, terutama pada perkembangan artistiknya selama empat dasawarsa terakhir, yaitu tentang bayangan, selubung, dan relasi raga dengan ruang di dalam arsitektur. Ketiganya menandai penjelajahan seni rupa Mella setelah menginjakkan kaki di Indonesia pada tahun 1984. Motif bayangan mendekatkan Mella dengan pengalaman antara yang nyata dan maya, antara yang material dan spiritual, yang eksis dan non-eksis dalam ekspresi budaya masyarakat yang diamatinya.
Motif selubung dapat dimaknai sebagai penjelajahan tema identitas dalam karya-karya Mella berikutnya. Mella semakin merasa dirinya bukan lagi sebagai pengamat, orang luar atau liyan yang berjarak, tapi seniman yang mau melibatkan diri dalam dinamika sosial-politik masyarakat di mana dia tinggal. Seiring dengan perjalanannya yang semakin jauh ke berbagai tempat, Mella melahirkan banyak sekali karya instalasi dan performans. Karya-karya tersebut merepresentasikan problem identitas politik dan budaya, relasi gender, tema mengenai fasad/luar dan isi/dalam, yang tampak dan yang sembunyi, serta berbagai selubung identitas sebagai kulit kedua. Mella menyebutnya sebagai praktik-praktik dengan pandangan kritis seniman melalui kacamata “antropologi, sejarah, dan kolonial”. Berkat konsistensi kesenimanannya, Mella berhasil mendapatkan penghargaan The John D. Rockefeller 3rd Award, pada tahun 2006 di New York, Amerika Serikat. Tahun lalu, Mella dinobatkan sebagai Seniman Visual 2022 oleh majalah Tempo.
Selain faktor kekaryaan, Mella Jaarsma juga telah berkontribusi secara signifikan pada dunia seni rupa Indonesia. Pada tahun 1988, bersama Nindityo Adipurnomo, ia mendirikan Cemeti Art Gallery di Yogyakarta yang berkembang menjadi Rumah Seni Cemeti dan kini Cemeti-Institut untuk Seni dan Masyarakat. Mella Jaarsma juga memprakarsai Yayasan Seni Cemeti yang merupakan cikal-bakal berdirinya Indonesian Visual Art Archive (IVAA) di Yogyakarta pada tahun 1995. Platform-platform itu telah memberikan kontribusi luar biasa bagi perkembangan seni rupa kontemporer di Indonesia.
TENTANG KARYA