JTDS 4.0 'Metamorf'

Bulqini x Mainteater Bandung
4 & 5 Agustus 2023
20:00 WIB
Panggung ARTJOG, Jogja National Museum


Bulqini menciptakan robot yang bernama Jack pada tahun 2015. Robot ini dikendalikan oleh mikroorganisme yang berkembang biak. Robot Jack sendiri merupakan kreasi program yang berusaha dikembangkan untuk berinteraksi tidak hanya dengan manusia (aktor) melainkan dengan berbagai kemungkinan objek lainnya. Jack pertama kali dipresentasikan di Cilanguk Artdistrik yang diinisiasi oleh Ali Robin. Sejak awal diciptakan sampai tahun 2023, Jack turut dalam beragam bentuk dan media pertunjukan serta telah mengalami banyak perkembangan dalam prosesnya.

Proses kreatif Jack bertumbuh saat Bulqini dan Sandra Fiona Long berkolaborasi pada masa pandemi Covid 19. Selama tiga tahun ini kolaborasi mereka telah menghasilkan tiga karya tumbuh. Karya yang pertama adalah ‘The Love Couch’ yang ditampilkan dalam acara Live Dream: Revel di Carriageworks, Sydney (2021). Sandra Fiona Long terlibat sebagai penulis naskah, sutradara, dan pemain dengan konsep visual dan robotik oleh Bulqini. Pertunjukan ini dimainkan oleh Heliana Sinaga dan Wawan Sofwan. Karya kedua adalah The Mud Goddess yang dipentaskan dalam acara War-rak/Banksia Festival di La Mama Melbourne dan siaran langsung di Bandung. Karya ini juga disutradarai oleh Sandra Fiona Long dan Bulqini serta didukung oleh seniman lintas budaya Australia-Indonesia Sophia Konstantine, Heliana Sinaga, Harry Koi, Rebecca Etchell, dan Danil Usman.

Pengembangan ketiga dari seri Jack dipresentasikan pada sebuah intimate showcase di IFI Bandung pada tahun 2023. Karya tersebut diberi judul Jack True Dream Service yang disutradarai oleh Sandra Fiona Long dan Bulqini, visual designer & robotik, dramaturgi oleh Faisal Syahreza, komposer suara oleh Danil Usman, serta dimainkan oleh oleh Sophia Konstantine, Harry Koi, Heliana Sinaga, Kemal Ferdiansyah, dan Bulqini. Pertunjukan showcase ini diproduseri oleh Nirvana Vania dan Kath Papas, serta didukung oleh Institut Francais Indonesie, Australian Government dan Australian Arts Council. Bersama Heliana Sinaga, Robot Jack juga turut hadir di segmen pertunjukan dari Mainteater yang berjudul Time It Is My Friend yang dipentaskan pada tahun 2021. Keempat proyek tersebut merupakan respons dari tantangan keterbatasan pertunjukan panggung pada masa pandemi.

Program Jack menjadi menarik karena bertitik-tolak dari manipulasi visual, bentuk digital, suara, dan cahaya yang disiarkan melalui platform streaming. Pengelolaan data yang diolah dari tiga negara berbeda membuat proyek tersebut menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi Deden Bulqini. Jack banyak berkolaborasi dengan musisi, komposer, sutradara, penulis, dan aktor. Sebagai seniman visual yang telah hampir belasan tahun bersentuhan dengan beragam pertunjukan, seperti teater, konser, video klip, tari, dan lainnya, ia memengaruhi pengembangan intens pada Jack.

Pada seri Metamorf, Bulqini mengambil visi untuk membawa Jack ke pengembangan selanjutnya, agar Jack dapat menemukan posisinya secara lebih spesifik, yaitu dengan porsi yang lebih banyak serta berhubungan secara langsung dengan penonton sebagai apresiatornya. Bersama Mainteater, program Jack, dalam hal ini Metamorf, berkesempatan melakukan manipulasi maket dan objek untuk diproyeksikan. Mainteater sendiri sudah lama menjadi komunitas teater yang memberikan keleluasaan dan keterbukaan gagasan baru dalam bentuk proyek pementasannya.

Metamorf adalah analogi dari perubahan struktur alam (ruang) karena adanya tekanan-tekanan dari keserakahan manusia dalam bentuk eksploitasi alam yang tiada habis-habisnya. Pada akhirnya manusia selalu menilai apa yang tersedia di muka bumi ini hanya sebatas angka atau nominal. Jack, kali ini pada Metamorf, mencoba mengurai kembali hubungan masa lalu dengan masa kini, dari organisme mikro ke perubahan yang lebih makro.

Seri Metamorf ini akan disutradarai langsung oleh Bulqini dengan penulis naskah Sandra Fiona Long, dan dramaturg Faisal Syahreza, juga diproduseri oleh Nirvana Vania dan Mitae, dan berkolaborasi dengan Harry Koi, Heliana Sinaga, dan Imam Maulana. Pertunjukan JTDS 4.0 Metamorf ini didukung oleh Australian Government, Australian Art Council, Helen Soemardjo Arts Fund, dan Kath Papas Production.