Menuntaskan studi Desain Komunikasi Visual di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta pada tahun 2017, Arif secara giat terlibat dalam beragam proyek kesenian dan kebudayaan, baik dalam format pameran ataupun sebagai ilustrator, desainer, dan perancang untuk beberapa institusi. Ketertarikan Arif pada bidang otomotif dan kustom kulture mendorongnya untuk menulis buku dalam bidang kreatif tentang otomotif dan Kustom Kulture Artist di Yogyakarta bersama Kompas Gramedia, sekaligus pernah menjadi seniman komisi pada acara Jogja Volkswagen Festival (2019).
Riwayat pameran Arif meliputi From the River to Liberty, UYCC Gallery (2024), Art Jakarta, LAV Gallery (2023, dan Daddysjokes Art Exhibition x Indonesian Custom Show#1 (2022).Beberapa keterlibatan Arif lainnya, seperti sebagai perancang dan pembuatan artistik Museum Purbakala di Sragen, Jawa tengah; menjalankan lokakarya Parjo X Sampoerna Unity Pitstop, Workshop Tour Aluminium Emboss & Art Exhibition; dan terlibat dalam perancangan Museum Lawang Sewu pada tahun 2022.
Ramalan sering terkait dengan zodiak atau weton dalam tradisi Jawa. Pengaruh ramalan bintang atau zodiak tidak hanya terbatas pada keyakinan, tetapi juga mencakup aspek kepercayaan diri dan pembentukan jati diri seseorang. Dalam seni, jati diri ini sering menjadi bagian integral dari idealisme penciptaan karya seni, menjadi corak atau karakter dalam setiap karya yang dihasilkan. Dari segi estetika, ramalan memiliki peran yang kuat dalam mewujudkan pengaruhnya di masa depan, sering dikaitkan dengan arah avant-garde. Hal ini menjadi indikasi bahwa karya seni memiliki nilai yang sangat dihargai dan kompeten. Namun, ramalan dalam konteks seni sering kali dianggap naif. Secara murni dan alami, seni menjadi simbolisasi dari berbagai hal. Ramalan seni sebagian besar merupakan isu budaya dan keyakinan, yang mencerminkan sejauh mana seorang seniman dapat menangkap momen-momen yang menjadi simbol dan diakui oleh masyarakat atau penggemar seni pada masa tersebut atau di masa depan.
Pada akhirnya, karya seni secara simbolis dapat dianggap sebagai ramalan tentang masa lalu yang diprediksi akan menjadi legenda di masa depan, atau sebaliknya. Kedua konsep ini tidak dapat dipisahkan dan menjadi bagian dari pengalaman universal yang akan dihadapi oleh semua makhluk di dunia ini.