Cecil Mariani (lahir di Jakarta, 1978) adalah seorang desainer, seniman, peneliti, dan pelaku seni dan budaya. Cecil juga merupakan pengajar dalam program sarjana dan pascasarjana di Fakultas Seni Rupa di Institut Kesenian Jakarta. Ia memperoleh gelar Master dari School of Visual Arts, New York pada tahun 2013. Ia pernah menjadi bagian dari Komunitas Salihara pada tahun 2008-2011, lalu menginisiasi TuaTuaSekolah bersama Lisabona Rahman dan Felencia Hutabarat, sebuah program beasiswa independen untuk melanjutkan pendidikan pascasarjana bagi rekan-rekannya.
Selain bekerja sebagai strategist designer di Mariani Witabora, Cecil memulai inisiatif Arisan Desainer Upacita yang bergerak di bidang ekonomi-produksi alternatif. Ia juga salah satu dari dewan pertimbangan organisasi untuk serikat Sindikasi (Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi).
Karya seni berada di dunia fiksi. Akan tetapi fiksi tidak dapat dilawankan begitu saja dengan nonfiksi. Jika seni adalah fiksi sepenuhnya dan realitas di luarnya adalah nonfiksi seutuhnya maka apa yang berasal dari dunia nonfiksi tidak akan mampu menangkap kekayaan realitas fiksi pada seni. Realitas yang kita yakini sebagai nonfiksi adalah fiksi besar yang mengkondisikan hidup kita, sedangkan fiksi-seni merupakan rangkaian permainan yang berupaya memberi makna padanya. Ulang alik antara fiksi dan nonfiksi menjadi titik tolak Cecil Mariani berkarya. Dia menyebutnya sebagai paralaks fiksi, realitas fiksi yang segera berubah ketika sudut pandang kita atas dunia fiksi dan nonfiksi bergeser.
Gambar-gambar Cecil dipengaruhi oleh kondisi pasca kepergian ayahandanya pada 2022. Kedukaan, rasa kehilangan dan ketakutan akan kematian menjadi realitas dan fiksi baru yang mesti dihadapi. Penjelajahan tematiknya berkembang terkait gagasan kekerabatan sintetik yang memunculkan figur-figur serupa Medusa: citra dan bentuk yang jalin menjalin dan pertalian berbagai fiksi tentangnya. Gambar-gambarnya sebagian besar dikerjakan dengan charcoal pada kertas.
Melalui goresan-goresan hitam dari tekanan arang yang menciptakan berbagai bentuk tak sengaja pada gambar, tubuh merasakan cetusan lain yang tidak sepenuhnya tunduk pada perintah nalar. Dalam aktivitas sehari-hari, nalar merancang siasat agar kita tetap bertahan atau lepas dari kondisi tertentu yang melelahkan, akan tetapi tubuh yang berperan sebagai wahana pengoperasian di luar kesadaran melakukan perekaman atas berbagai pengalaman ambang yang dirasakannya. Berbagai bentuk goresan atau corat-coret yang tercetus dari pengalaman dan kondisi tubuh tertentu memiliki prediksi atau daya ramalnya sendiri yang tidak sepenuhnya dapat dikontrol.
Garis-garis panjang yang lentur menjulur, mengait dan menjalin, membentuk sesuatu yang tidak terduga mencitrakan bentuk-bentuk fiksional, wujud-wujud rupa enigmatik. Ada penerimaan dan penolakan, penekanan dan pelepasan di dalam teka-teki bentuk itu. Motif enigmatik merupakan dorongan ketidaksadaran pada tubuh yang melahirkan jalinan cerita fiksi pada bidang gambar Cecil. Daya ramal yang tidak sepenuhnya bisa diramalkan oleh penggambarnya, di dalamnya fakta dan fiksi berkelindan.