Franky Pandana

Franky Pandana lahir pada 1976 di Medan (Sumatera Utara). Belajar di Universitas Sumatera Utara, Medan. Ia seorang guru bahasa Inggris dan seniman autodidaktik yang tertarik pada gambar, lukisan, kolase dan teks. 


Karya instalasinya untuk ARTJOG berdasar teks-teks pendek yang ditulis rutin sejak 2021, dijulukinya sebagai Art Instruction (A.I.) Teks itu dikerjakan dengan perangkat lunak pada gawai, muncul di instagram lalu menyebar ke media lain. Setiap hari Franky mengirimkan satu pesan yang tidak sama ke semua kontak yang dipunyainya. Jika setiap hari ia mencipta satu pesan, maka sampai saat karya ini dipamerkan Franky sudah menulis ratusan pesan. Dan selama pameran berlangsung, ia akan mengirim satu pesan baru, bisa dilihat pada layar telepon genggam yang ada di ruang pameran. Wahana ini akan menunjukkan efek media sosial pada karya dan metode yang selama ini dikerjakan seniman.


A.I. adalah reaksi atas bentuk fisik seni. Teks pada A.I. adalah bentuk seni konseptual berbasis kata-kata yang dianggap lebih transparan mengungkapkan pesan seniman. Pesan-pesan A.I. yang ditulis seniman selalu dalam bentuk instruksi ini dapat disebut performatif. Sebagai teks performatif yang dibayangkan operasional—bukan teks konstatif—pesannya tidak bisa salah. Yang bisa dibayangkan adalah suatu suasana, kejadian, tindakan, dan efek yang bisa atau mustahil terjadi. Kepada siapa pesan itu ditujukan? Tidak kepada siapa pun karena A.I. hanya memerlukan siapa pun pembacanya dapat menikmatinya sebagai karya seni. 


Instruksi-instruksi ini mengandung humor, ironi, sindiran, utopia, kejailan, kesintingan, dan hal-hal absurd tanpa makna sebagaimana seni kontemporer kerap mempraktikkannya. Instruksi harian dalam A.I. yang diciptakan seniman mengandung tindakan ilokusi. Selalu ada lebih banyak hal yang dalam tindak berbahasa daripada sekadar menyatakan atau mempertanyakan sesuatu.