Val Wens lahir pada 1974 di Jakarta. Belajar di University of New South Wales, Australia. Menetap dan bekerja di Castlemaine, Victoria, Australia.
Karya cetak dan video ini secara metaforis menelusuri sejarah Perusahaan Hindia Timur Belanda—dikenal sebagai VOC (Verenigde Oostindische Compagnie—di Jawa Timur, khususnya dalam perdagangan rempah-rempah dan tenaga kerja manusia. Dalam karyanya, sang seniman melakukan semacam trik keseimbangan tubuh yang dilakukan di depan candi, gapura, petirtaan, situs-situs warisan Hindu kuno yang penting di Tulungagung, Pasuruan, Blitar dan Gunung Bekel (Mojokerto). Ini merepresentasikan sebuah potret diri performatif dalam sebuah “aksi keseimbangan” yang dimaui seniman.
Dalam sebuah karya, seniman berpose selama satu menit dalam berbagai gestur yang dipinjam dari patung-patung dewa Hindu yang telah dijarah di masa kolonial dulu. Saat ini benda-benda arkeologi itu disimpan di Museum Volkenkunde (Belanda) dan The Metropolitan Museum of Art (USA). Dalam karya lainnya, Val Wens melakukan seni lukis performatif dengan menjiplak pahatan relief pada situs-situs kuno di wilayah tersebut. Intensi ini dipengaruhi oleh karya beberapa seniman Barat seperti Erwin Wurm, Robert Rauschenberg, Gerakan Seni Wiener Aktionismus, Bruce Nauman, dan Shaun Gladwell.
Bagi Val Wens, aksi keseimbangan juga merujuk pada upaya survival masyarakat Jawa di masa kolonial dalam tekanan hebat hegemoni kolonial. Selain itu aksi keseimbangan tubuh juga merupakan metafora kontemporer untuk mengatur garis keturunan, pemaksaan agama, budaya dan seksualitas, sebagai orang Indonesia yang hidup di dua budaya, antara Indonesia dan Australia.