Meta Enjelita

Karya patung atau konstruksi lunak Meta Enjelita berfokus sepenuhnya pada kain, baik berkenaan dengan segi-segi materialitas maupun refleksinya. Materialitas kain mendekatkan rangkaian karya ini dengan realitas alam. Alam tampil melalui tahap-tahap pewarnaan kain secara alami (eco dyeing), baik lewat percobaan dengan proses oksidasi karat besi (rust dyeing) maupun pemanfaatan warna-warna tanah (soil dyeing). Pewarnaan kain secara organik ini melahirkan berbagai motif, abstraksi dan perwujudan objek-objek taktil yang mengundang rasa merasa kita untuk mendekat, menyentuh dan meraba. Refleksi Meta akhirnya menyadari keniscayaan sifat-sifat organik, fluktuasi atau ketidaktetapan yang selalu berlangsung seiring pertumbuhan dan pelapukan di dalam proses alamiah itu sendiri.

Inner Monologue menggambarkan posisi Meta sebagai perempuan kidal, beraktivitas dengan tangan kiri. Dalam kehidupan kita sehari-hari, tangan kiri kerap kali memperoleh stigma negatif dibandingkan dengan kanan yang lebih positif. Melalui rangkaian karya ini Meta berupaya membangkitkan gambaran atau dimensi material, emosional, bahkan yang sensual dari struktur sosial yang menimbulkan ketidaknyamanan pada seorang kidal seperti dirinya. Perkembangan artistik Meta dapat dipetakan melalui proses perjalanan emosionalnya sendiri bersama kain, jarum dan benang. Elemen-elemen tanah dan besi yang membaur secara visual pada permukaan karyanya berkoeksistensi, menciptakan persepsi akan ruang hidup bersama bagi perbedaan-perbedaan yang ada.
Meta Enjelita lahir di Pontianak, Kalimantan Barat, 1994. Lulusan Jurusan Kriya Tekstil, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia (ISI), Yogyakarta, 2018. Bekerja di bidang tekstil, batik, dan mode.