Di tengah kondisi negara yang tengah bergejolak, Heri Pemad, Direktur ARTJOG, menutup rangkaian pelaksanaan ARTJOG 2025 - Motif: Amalan tanpa perayaan. Sebagai sebuah festival yang berpijak pada semangat kebersamaan, malam penutupan kali ini diubah menjadi sebuah ruang pernyataan sikap atas situasi keruh yang terus mencederai kita semua. Sebuah peristiwa dan momen untuk saling berbagi pandangan kritis melalui pendekatan seni, karena sejatinya seni tidak terpisah dan selalu menjadi bagian yang menyertai kegelisahan masyarakat secara luas.
DownloadSebagai pijakan menuju ekosistem seni yang lebih terbuka dan inklusif, ARTJOG merancang program Love🤟ARTJOG yang menyertai pelaksanaannya. Hal ini adalah komitmen ARTJOG dalam menghadirkan sebuah festival seni yang bertumpu pada semangat kebersamaan dan kesetaraan. Setelah menghadirkan pelayanan dan fasilitas bagi kawan-kawan difabel, ARTJOG kemudian melebarkan jangkauan kampanyenya dalam menumbuhkan kesadaran di masyarakat dengan menginisiasi kegiatan residensi bagi para pelajar dan pelaku seni difabel. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan dan memperluas wawasan seputar disabilitas dalam praktik dan wacana kesenian.
DownloadSebagai festival yang berkomitmen pada proses pembelajaran bersama, ARTJOG secara aktif mendukung imajinasi dan kreativitas anak-anak melalui program ARTJOG Kids. ARTJOG Kids dirintis sejak tahun 2022 untuk mencapai cita-cita kebersamaan dan kesetaraan, sekaligus menawarkan pendekatan yang unik dan segar dari perspektif anak-anak dalam menciptakan percakapan baru. Program ini bukan bertujuan untuk mencetak seniman, namun menjadi pendamping peran orang tua sebagai pendukung utama dalam membangun dan mengasah fondasi yang kuat bagi tumbuh kembang anak.
DownloadDalam mendukung keberlanjutan ekosistem seni secara menyeluruh, ARTJOG 2025 - Motif: Amalan juga mengakomodasi kegiatan pemutaran film yang dilaksanakan di panggung performa•ARTJOG. ARTJOG menayangkan dua film dokumenter berjudul Jagad’e Raminten (Raminten Universe) yang disutradarai oleh Nia Dinata dan Bisikan Terumbu yang disutradarai oleh Arfan Sabran. Kedua film tersebut menggambarkan sosok penting dalam dunia seni dan budaya, serta menyoroti bentuk ‘amalan’ para tokoh melalui praktik dan laku hidup mereka.
DownloadSelasa, 1 Juli 2025, ARTJOG melaksanakan pertemuan media untuk mendalami karya Reza Rahadian yang dipresentasikan pada program Spotlight tahun ini. Acara diawali dengan pratinjau karya, lalu dilanjutkan sesi tanya jawab yang juga dihadiri langsung oleh Direktur ARTJOG, Heri Pemad.
DownloadJumat, 20 Juni 2025, ARTJOG 2025 - Motif: Amalan resmi dibuka. Merangkum rangkaian tema Motif, ARTJOG diselenggarakan hingga 31 Agustus 2025 di Jogja National Museum, Yogyakarta. Acara diawali dengan pratinjau pameran bagi tamu undangan dan rekan media, lalu dilanjutkan seremoni pembukaan pada sore hari yang dihadiri oleh seniman dan para penikmat seni, budayawan, komunitas seni, pejabat pemerintah pusat dan daerah, dan segenap pendukung dari berbagai sektor.
DownloadSebagai festival seni kontemporer yang turut memperkaya wacana seni dan membangun ekosistem seni yang berkelanjutan, tahun ini ARTJOG merangkum trilogi MOTIF yang telah dirancang bersama kurator Hendro Wiyanto sejak tahun 2023 dengan menyoroti bentuk dari praktik seni yang bertindak secara etis dan sosial dalam menciptakan kebaikan bersama.
DownloadARTOTEL Suites Bianti, 12 Juni 2025. Festival seni rupa kontemporer tahunan, ARTJOG, kembali hadir pada 20 Juni hingga 31 Agustus 2025 di Jogja National Museum, Yogyakarta, sebagai penutup dari trilogi MOTIF yang dirancang bersama kurator Hendro Wiyanto sejak tahun 2023. Melalui program-programnya, ARTJOG 2025-Motif: Amalan berusaha menata ulang pandangan konvensional, yang menilai seni hanya dari aspek estetikanya, dengan mempertimbangkan kontribusi atas praktik seni terhadap masyarakat yang lebih luas.
DownloadProgram Road to ARTJOG 2025 - ARAK-ARAK: Midnight Haze and The Drifting Flocks yang berlangsung di Surabaya pada 19 April hingga 3 Mei 2025 lalu, mendapat sambutan hangat dari warga Surabaya dan kota-kota lain di sekitarnya. Dengan sekitar 5.000 pengunjung selama dua minggu, program ini cukup berhasil menarik perhatian dan menghadirkan pengalaman baru dalam menikmati pameran seni di ruang publik.
DownloadMenuju pelaksanaannya Juni mendatang di Jogja National Museum, Yogyakarta, tahun ini ARTJOG ingin terlebih dahulu menyapa warga melalui program Road to ARTJOG 2025 dengan menggandeng Jompet Kuswidananto, seniman asal Yogyakarta, dan Ayos Purwoaji, penulis dan kurator asal Surabaya. Jika tahun lalu terjadi di Jakarta, kali ini ARTJOG hadir di Surabaya, tepatnya di Pasar Tunjungan dengan pameran bertajuk Arak-Arak: Midnight Haze and The Drifting Flocks.
DownloadSosialisasi ARTJOG 2025 - Motif: Amalan dilaksanakan di Pendapa Ajiyasa, Jogja National Museum dengan menghadirkan empat narasumber: Hendro Wiyanto (Kurator Tamu ARTJOG 2025), Ade Darmawan (Seniman, Kurator, dan Anggota ruangrupa), Singgih S. Kartono dan Santi Ariestyowanti (Penggagas Murakabi Movement) dan dimoderatori oleh Bambang 'Toko' Witjaksono (Kurator ARTJOG).
DownloadFestival seni kontemporer tahunan ARTJOG 2024 Motif: Ramalan resmi ditutup oleh Tisna Sanjaya di Panggung ARTJOG, Jogja National Museum. Diawali dengan sambutan Heri Pemad dan kurator tamu Hendro Wiyanto, acara ini dimeriahkan oleh penampilan solo Egha De Latoya dan Fanny Soegi, grup musik jazz NonaRia, dan ajakan nostalgia Dua Sejoli Selekta.
DownloadFestival, pameran dan pasar seni rupa kontemporer tahunan ARTJOG kembali diselenggarakan di tahun 2024 dengan mengusung tema Motif: Ramalan yang berlangsung sejak 28 Juni hingga 1 September 2024 mendatang di Jogja National Museum. Setiap tahunnya, ARTJOG selalu berusaha menyediakan ruang bagi pertumbuhan dan perkembangan seni di Indonesia, bukan hanya dalam ranah seni rupa, tapi juga bentuk kesenian yang lain. Komitmen ARTJOG untuk menjadi ruang pertemuan antara seni, dalam hal ini seni pertunjukan, dengan masyarakat pada tahun ini diwujudkan melalui program performa•ARTJOG x Bakti Budaya Djarum Foundation.
DownloadYogyakarta, 2024 – ARTJOG 2024 dengan bangga memperkenalkan proyek merchandise terbaru kami, yang bekerja sama antara seniman komisi kami Agus Suwage & Titarubi dan ONXIDEA Studio yang merupakan studio desain mutakhir yang berbasis di Jakarta. ONXIDEA Studio adalah sebuah hub kreatif yang dikenal karena menjadi ruang pertemuan para desainer muda kreatif dengan berbagai latar belakang disiplin, yang menjadi direktur kreatif untuk series merchandise eksklusif tahun ini. Proyek merchandise ini juga melibatkan tiga kelompok kreatif lain yang mengkhususkan diri dalam berbagai aspek: SWEDA.co, KICKYOURBUTT Project, dan BLASU Studio.
DownloadDibuka secara resmi pada 28 Juli 2024, ARTJOG 2024 - Motif: Ramalan kini memasuki bulan kedua dalam penyelenggaraanya. Ribuan pengunjung telah menikmati beragam karya seni dengan tema Motif: Ramalan, sebuah gagasan yang ditawarkan oleh tim kurator ARTJOG untuk menelusuri sejarah masa lalu, peristiwa hari ini, dan harapan masa depan. Beberapa program pendamping seperti Exhibition Tour, Meet the Artist, dan performa•ARTJOG juga diadakan sebagai ruang pertemuan antara seni dengan publik.
DownloadARTJOG menghadirkan program ARTJOG Kids sejak 2022 untuk mewujudkan misi inklusivitas, dengan membuka kesempatan bagi anak dan remaja berusia 6-15 tahun untuk mengikutsertakan karyanya dalam proses seleksi. Pada tahun ini, ARTJOG Kids menampilkan 71 judul karya dari 36 peserta yang lolos kurasi.
DownloadJumat, 28 Juni 2024, ARTJOG 2024 - Motif: Ramalan resmi dibuka sore hari ini. Tahun ini ARTJOG terselenggara hingga 1 September 2024 di Jogja National Museum, Yogyakarta dengan menghadirkan 84 seniman dewasa, remaja, dan anak-anak. Acara diawali dengan pratinjau khusus untuk tamu undangan dan rekan media di siang hari, lalu dilanjutkan dengan acara pembukaan pada sore harinya yang juga dihadiri oleh pejabat pemerintah pusat dan daerah, seniman partisipan, dan segenap pendukung dari berbagai sektor.
DownloadFestival seni kontemporer ARTJOG akan diselenggarakan pada 28 Juni - 1 September 2024 di Jogja National Museum, Yogyakarta dengan mengusung tema Motif: Ramalan, sebuah tema yang berangkat untuk membedah batasan waktu, ruang, serta hubungan keduanya dalam memahami sebuah peristiwa. Menampilkan karya-karya 48 seniman dewasa individu maupun kelompok dari dalam dan luar negeri (30 seniman undangan dan 18 seniman panggilan terbuka), serta 36 seniman anak dan remaja yang lolos seleksi. Sebagai kelanjutan seri Motif pada tahun sebelumnya, tema Motif: Ramalan ini dirancang oleh tim kurator ARTJOG dan kurator tamu Hendro Wiyanto (penulis dan kurator asal Jakarta), untuk mengajak seniman menelusuri sejarah masa lalu dan kemungkinan peristiwa masa depan. Secara khusus ARTJOG mengundang Agus Suwage dan Titarubi sebagai seniman komisi untuk merespon dan menerjemahkan tema yang diangkat, dan ditampilkan pada fasad ARTJOG.
DownloadSebagai salah satu helatan seni rupa kontemporer berskala besar di Indonesia, kehadiran ARTJOG setiap tahunnya tentu dinanti oleh banyak kalangan—tidak hanya para pegiat seni tapi juga publik dalam lingkup lokal maupun internasional. Pertama kali lahir dengan label Jogja Art Fair atau JAF pada 2008 dan berganti menjadi ARTJOG pada 2010, perhelatan ini konsisten berevolusi dari segi gagasan dan bentuk hingga saat ini.
DownloadSetelah dibuka resmi pada 30 Juni lalu, ARTJOG 2023 Motif: Lamaran telah resmi diakhiri pada hari Minggu, 27 Agustus 2023. Acara penutupan ARTJOG 2023 diawali oleh sambutan Heri Pemad selaku Direktur ARTJOG, orasi budaya oleh Goenawan Mohamad, dilanjutkan oleh pidato penutupan oleh Dr. Suwarno Wisetrotomo. Memeriahkan rangkaian acara penutupan, panggung ARTJOG dimeriahkan oleh penampilan spesial dari Prince Husein, Kunto Aji, dan The Mayasona.
DownloadARTJOG 2023 resmi dibuka pada tanggal 30 Juni 2023 dan akan berakhir dalam dua hari lagi pada 27 Agustus 2023. Seluruh program telah dilaksanakan dimulai dengan penampilan Teater Garasi di panggung Main Performance performa•ARTJOG pada 2-3 Juli 2023 dan dilanjutkan dengan mata program yang lain seperti Special Performance oleh Saron Groove, Olski, dan Megatruh Soundsystem dan Explanatory oleh empat seniman pertunjukan yaitu Arief Wicaksono, Deni Septyanugroho, Studio Klampisan, dan Densiel Lebang. Program-program lain seperti Exhibition Tour dan Meet the Artist juga telah berlangsung dan telah diakhiri dengan sesi terakhir Meet the Artist bersama Anusapati dan Butet Kartaredjasa pada hari Kamis, 24 Agustus 2023.
DownloadProgram Explanatory merupakan embrio yang dilahirkan pada gelaran ARTJOG MMXXII tahun 2022 lalu sebagai bagian dari weekly performance. Di tahun ini, ARTJOG 2023 kembali menghadirkan edisi kedua Explanatory sebagai salah satu mata program performa•ARTJOG.
DownloadGelaran ARTJOG 2023 telah memasuki bulan kedua penyelenggaraannya. Setelah resmi dibuka pada 30 Juni 2023 lalu, sudah puluhan ribu pengunjung datang menikmati beragam karya seni rupa yang dirajut dalam Motif: Lamaran, sebuah pendekatan yang diterjemahkan oleh kurator dalam mengeksplorasi pola, gagasan, dan motivasi di balik karya seniman. Pengunjung juga telah mengalami sejumlah peristiwa pertunjukan pada performa•ARTJOG, berinteraksi langsung dengan seniman, dan juga menikmati tur pameran bersama kurator ARTJOG 2023.
DownloadSetelah resmi dibuka pada 30 Juni 2023 lalu, kemeriahan pembukaan ARTJOG 2023 masih berlangsung hingga beberapa hari berikutnya bagi publik, salah satunya melalui sebuah pertunjukan berjudul "Waktu Batu. Rumah yang Terbakar." oleh Garasi Performance Institute/Teater Garasi. Teater Garasi sendiri adalah sebuah kolektif seniman lintas disiplin yang berbasis di Yogyakarta. Berdiri sejak tahun 1993, mereka melihat seni pertunjukan sebagai suatu cara untuk mengolah dan memproduksi pengetahuan serta melibatkan diri secara dialektis dengan lingkungan dan dunia yang terus berubah.
DownloadYogyakarta, 30 Juni 2023 - ARTJOG 2023 kembali digelar di Jogja National Museum, Yogyakarta, mulai tanggal 30 Juni hingga 27 Agustus 2023. Mengusung tema "Motif: Lamaran", pameran ini melibatkan 73 seniman yang terdiri dari 51 seniman dewasa serta 22 seniman anak. Selain itu, ARTJOG 2023 juga menghadirkan program dan platform pendukung lainnya bagi publik seperti performa•ARTJOG, Young Artist Award, ARTJOG Kids, Exhibition Tour, Meet The Artist, Artcare, dan Jogja Art Weeks.
DownloadARTJOG sebagaimana kita ketahui, memiliki peran penting sebagai sarana pendidikan budaya secara populer serta sebagai ruang diplomasi budaya. Selain itu, ARTJOG juga menjadi katalisator dalam mengembangkan aspek pariwisata berbasis seni. ARTJOG pun berkontribusi dalam peningkatan ekonomi DIY baik dalam kenaikan jumlah dan lama tinggal pengunjung di hotel-hotel maupun naiknya angka pembelanjaan pengunjung selama pelaksanaan ARTJOG. Peristiwa ARTJOG berhasil menarik segmen wisatawan berkualitas, menciptakan relasi yang mendorong kunjungan ulang, dan menghasilkan publisitas positif tentang destinasi DIY yang unik dan lengkap.
DownloadARTJOG 2023 akan berlangsung mulai tanggal 30 Juni - 27 Agustus 2023 di Jogja National Museum, Yogyakarta, dan dikurasi bersama oleh kurator dan penulis Hendro Wiyanto (tinggal di Jakarta), dan seniman Nadiah Bamadhaj (lahir di Malaysia, dan tinggal di Yogyakarta). ARTJOG 2023 akan menaungi satu seniman komisi, berbagai seniman undangan, dan membuka kesempatan berpartisipasi melalui panggilan terbuka bagi seniman muda di bawah 35 tahun dan anak-anak dari usia 6 hingga 15 tahun. Selain itu, beberapa program pendamping juga akan diadakan, seperti tur kuratorial, pertemuan dengan seniman, pementasan pertunjukan, peluncuran buku, lokakarya, dan kegiatan untuk anak-anak.
Download