Karya Aditya Novali, Tender Notes mengulik sejarah mata uang Indonesia sebagai arsip visual tentang konstruksi citra sebuah bangsa. Aditya meneliti beragam motif uang yang bersumber dari bermacam uang kertas Indonesia yang dikeluarkan sejak 1945. Lembaran uang bergambar panorama alam, monumen dan bangunan serta upacara adat mengemban misi mengenai kesatuan dan kemajuan negara. Pada karyanya, Aditya melepaskan kaitan ideologis semacam itu dan menatanya ulang menjadi fragmen-fragmen bergerak.
Presentasi karyanya berwujud sejumlah lukisan dari panel-panel modular yang dapat diputar sehingga menciptakan komposisi yang berbeda-beda, berinteraksi dengan lukisan yang dibuat di atas lembaran akrilik. Selama pameran ini, para penampil akan memutar panel-panel tersebut secara berkala, menghadirkan kerumitan yang memicu tafsir baru para pengunjung. Perubahan hasil rekayasa ini tidak hanya merefleksikan ketidakstabilan politik, ekonomi, budaya dan keyakinan pribadi di dunia kontemporer, tapi juga memperlihatkan berbagai pemaknaan yang bisa dibentuk melalui gestur yang sama.
Dengan mengacak seraya menata ulang simbol-simbol statis ini, Aditya memvisualisasikan bagaimana sejarah yang tampak tunggal sesungguhnya tidak pernah kedap dan terus berkelindan. Ketika hanya berupa gambar tanpa nomor seri dan penyebutan nilainya, mata uang telah kehilangan fungsinya sebagai alat bayar sah. Ia menjadi objek yang lebih akrab, yakni sehimpun ingatan dan relasi. Melalui karya ini, Aditya mendorong kepekaan partisipatoris kita untuk menciptakan makna lewat imajinasi dan keterlibatan bersama. Baginya, menciptakan nilai adalah menggubah cerita tidak resmi, melakukan mediasi melalui ingatan orang-orang biasa mengenai makna 'nasional' yang tidak mesti bersumber dari otoritas di pusat.
Aktivasi lukisan akan berlangsung dua kali dalam sehari, pada pukul 15.00 WIB dan pukul 19.00 WIB.
Represented By: