Beawiharta

Foto-foto diptych Beawiharta menjejerkan dua momen peristiwa, yang silam dan sekarang sehingga berpotensi menciptakan kisah baru. Momen sekejab yang ditangkap 'tepat di samping Sang Waktu' bersanding dengan foto-foto sekarang, seakan mengikuti kehendak sang takdir melintasi waktu. Kiky Rachmawati, mahasiswi Trisakti, Jakarta yang ikut berdemo melengserkan Soeharto dipotret Bea pada 12 Mei 1998. Karya ini 'melengkapi' karya pewarta foto lain yang sebelumnya memotret Kiky terkapar di jalan sesudah terserempet peluru. Empat rekan mahasiswanya tewas pada peristiwa itu. Dua puluh tujuh tahun berlalu. Bea memburu Kiky -kini pengacara sukses- memotret raut sumringahnya di Jakarta, 29 Mei 2025. Foto masyhur Bea yang lain adalah 'Jembatan Indiana Jones', julukan oleh koran Inggris, Daily Mail untuk foto ini, dan membuatnya terkenal di seluruh dunia. Karya Bea pada 2012 ini tentang serombongan siswa sekolah melintasi jembatan ogal-agil, nyaris roboh di Sungai Ciherang, Lebak, Jawa Barat. Berbelas tahun kemudian, Aan Rosidah, remaja SLTP yang pada foto lama adalah 'nakhoda' paling berani berhasil ditemui dan difoto Bea di rumahnya bersama dua anaknya, 25 April 2025.


Pada 2004/2005 tsunami menerjang daratan Aceh. Bea mengabadikan Sabariah bersama anaknya, Fastabiqul Khairat berjalan selama enam jam menyusuri desa-desa di pesisir Aceh untuk memperoleh makanan, 1 Januari 2005. Pada 25 April 2025, keduanya dipotret Bea lagi, bergandeng tangan di tengah ladang berlatar bukit hijau di sekitar kediaman mereka. Fastabiqul kini menjadi barista di Banda Aceh. Hasni Laebo, perempuan berdaster yang pada 4 Oktober 2018 berdiri perkasa di depan puing rumahnya karena gempa besar di Palu, kini pensiunan guru. Dia hidup sebagai penjaja makanan di sekolah tempatnya mengajar dulu. Bea memotret sosok tangguh ini lagi, tujuh tahun kemudian, pada 7 Mei 2025. Tatapan optimistis para penyintas di tengah "scene layar lebar paling sempurna tentang kehancuran" adalah kekuatan yang menginspirasi Beawiharta untuk mengerjakan proyek fotografinya ini.


"The people I admire the most are the ones who live in conflict zones and disaster areas. Even though they have limited facilities, they survived." -Beawiharta
Beawiharta lahir di Jember, Jawa Timur, 1964. Sejak 1991 adalah fotografer profesional, pernah bekerja sebagai jurnalis foto di majalah Gatra (Jakarta), 1995-1998 dan kantor berita Reuters di Jakarta, 1999-2018.