Benny Wicaksono

Dalam semesta kisah fiksi sains bertajuk Seragam Loreng di Ladang Jagung, 2025 yang ditulis oleh Benny Wicaksono, muncul sebuah karakter robot humanoid yang menginspirasi raut visual objek-objek swakriya karyanya di ruang pameran ini. Cerita pendek tersebut mengisahkan sosok robot humanoid penjaga ladang jagung milik korporasi antah-berantah yang diidentifikasi sebagai A.B.R.I. (Advanced Battlefield Robot Intelligent ).

Salah satu robot berhasil dipancing keluar area oleh penduduk sekitar ladang yang kemudian menghancurkannya sampai berkeping-keping. Dari perangkat sinyal robot inilah akhirnya warga mengetahui salah satu markas rahasia para robot dan bagaimana mereka difungsikan sebagai penjaga bagi berbagai kepentingan korporasi. Di ruang pameran ini, Benny Wicaksono menghadirkan sebuah ruangan bernuansa futuristik layaknya laboratorium canggih yang berisi berbagai artefak robot humanoid. Ruangan serba putih dengan pendar cahaya pada sekujur lantai dan dinding menampilkan enam replika kepala robot humanoid. Tepat di bagian tengah ruangan, tergantung prototipe robot humanoid dalam keadaan diam dan penuh misteri. Apakah dia hidup atau sudah mati?

Secara personal, Benny tertarik dengan kultur swakriya serta upaya untuk memodifikasi, reparasi dan kanibalisasi mesin-mesin teknologi analog. Ketertarikan ini kerap dia wujudkan dalam sketsa, rancangan dan peristiwa seni yang ia inisiasi baik dalam bentuk pertunjukan langsung maupun pameran di dalam ruang galeri seni. Fiksi sains dan data-isme yang menggambarkan keterhubungan antara mesin dengan mesin, dan manusia dengan mesin merupakan topik utama dalam karya-karyanya.
Benny Wicaksono lahir di Sukapura, Probolinggo, Jawa Timur, 1973. Studi seni rupa secara autididaktik. Seniman media, kurator, illustrator, desainer grafis dan peneliti media independen.