Dian Hardiansyah

Karya ini memberikan pernyataan bahwa Bumi saat ini bukanlah tempat yang sama dengan yang dulu. Bumi sudah tua, sudah berubah. Tanah pun mengalami perubahan, cenderung negatif karena eksploitasi penggunaan tanah sehingga tanah tercemar. Perubahan ini adalah keniscayaan yang seharusnya disadari manusia. Sebagai sebuah kritik, karya ini memperingatkan kita untuk berdialog mencari solusi dari keringkihan Bumi, dialog seperti halnya Bumi dan Tanah. Jika Bumi rusak maka Tanah juga akan rusak, begitupun sebaliknya. Susunan rangkaian keramik yang indah secara visual namun mencekam, ringkih seperti akan jatuh menimpa tubuh di bawah. Tanah dan Bumi rusak begitupun rasa pada Manusia. Melalui karya ini, Dian sedang membicarakan dan mempertanyakan, apakah sebenarnya kita masih berbagi tanah yang sama di atas permukaan bumi ini? Karya ini merupakan bagian dari Living on Series. Mempertanyakan alam lingkup sosial dan hubungan sesama manusia.
Dian lahir di Yogyakarta, 28 Februari 1989, menempuh pendidikan seni di ISI Yogyakarta Jurusan Kriya Keramik (2015) dan melanjutkan program master di Nanjing University of The Arts, Design Faculty, Major Ceramic Art (2017).