Tisna Sanjaya

Karya Tisna Sanjaya berupa instalasi kincir air berbahan dasar kayu, dihiasi sembilan figur tubuh manusia yang sedang bergerak, terbuat dari logam. Tiap sosok melambangkan dinamika interaksi antara manusia dengan alam sekitarnya. Sejak 2021, objek ini ditanam di aliran Sungai Cigondewah yang bermata air jernih, namun kini sangat tercemar oleh sampah rumah tangga sampai pabrik. Dalam keseharian masyarakat sekitar, fungsi sungai sudah berubah menjadi saluran pembuangan. Melalui putaran kincir yang digerakkan oleh derasnya aliran sungai, sampah dan air kotor dari sungai diangkat ke permukaan, mengalir ke kolam penyaring sebagai mata air baru. Sesudah proses penyaringan itu air menjadi jernih dan bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari warga.

Kincir air Tisna hadir sebagai artefak artistik dalam pameran ARTJOG 2025. Perpindahan dari lokasi asalnya, sungai ke ruang pamer merupakan peralihan fungsi, yakni dari instrumen ekologis menjadi media reflektif serta dokumentasi perjalanan relasi seni dan lingkungan. Lima buah karya etsa Tisna yang dipajang menggambarkan situasi 'perkinciran' sebagai metafora bagi pusaran problem-problem sosial politik tanpa jalan keluar yang dirasakan oleh seniman. Motif gotong-royong kerap kali digunakan Tisna untuk bekerja sama dengan berbagai kalangan. Karya etsa yang dikerjakan secara individual dilandasi oleh kecenderungan interaksi sosialnya. Praktik seni rupanya yang selalu beragam umumnya keluar dari 'konstruksi biner antara penentangan dan perbaikan'. Tisna menjalani peran sosialnya sebagai perwakilan dari masyarakat banyak, sekaligus tampil sebagai sosok intelektual kritis.
Tisna Sanjaya, lahir di Bandung,1958. Lulusan Studio Seni Grafis, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung (ITB), 1986; Freie Kunst, Hochshule für Bildende Kunste, diploma, 1994, dan Meister Schuler di bawah bimbingan Prof. Karl Christoph Schulz, beasiswa DAAD, 1998; Institut Seni Indonesia (ISI), Yogyakarta, Doktor Penciptaan Karya Seni, 2011.