Tomy Herseta

Sebagai desainer, musisi elektronik, dan seniman interdisipliner, praktik Tomy berpijak pada pendekatan spasial untuk membahas hubungan antara manusia, media, dan masyarakat. Ia tertarik mengeksplorasi bagaimana lingkungan fisik dan digital saling berkelindan, serta bagaimana persepsi ruang dan keterhubungan dibentuk dalam lanskap informasi yang dimediasi.

Karya musik dan auditifnya kerap membaurkan atmosfer sinematik dan lanskap bunyi ambient untuk membangun ruang emosional yang tak terdefinisi. Melalui improvisasi langsung, Tomy mengedepankan intuisi dan kolaborasi sebagai metode pertunjukan yang cair dan terbuka.

Dalam karya Alone We Hear, Together We Listen, Tomy menanggapi hiruk-pikuk budaya media sosial dan dinamika kebisingan digital. Instalasi ini memanfaatkan sinyal suara, gelombang sinus, serta sistem laser untuk menggambarkan secara metaforis ritme algoritmik yang impersonal. Interaksi penonton dimanfaatkan sebagai modulasi sonik: semakin banyak audiens hadir bersama, semakin sunyi ruangan itu dibuat. Ini menjadi semacam ironi terhadap "kesunyian performatif" media sosial-di mana banyak yang bersuara, namun sedikit yang sungguh mendengarkan.

Di ruang ini, "mendengar" dimaknai sebagai tindakan pasif yang menyerap kebisingan. Sementara "mendengarkan" diposisikan sebagai tindakan sadar dan komunal-yang mengandaikan empati dan kehadiran bersama. Tomy menghadirkan ruang yang secara sensorik dan konseptual menantang audiens untuk menimbang ulang makna keterhubungan dalam dunia yang dipenuhi sinyal namun minim perhatian.
Tomy Herseta - lahir di Yogyakarta, 1992. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana di bidang Desain Interior dari Institut Teknologi Bandung (ITB), dan melanjutkan studi magister di bidang Skenografi di HKU University of the Arts Utrecht, Belanda.